I believe in Newton's Third Law

For every action there is an equal and opposite reaction.
It happens in reality. It really does.

Want to share about your thoughts?
Email me: daniawwrr@yahoo.com :)

Monday, March 15, 2010

Tindakan Konkrit?

Entah mengapa, belakangan ini saya semakin sering berpikir tentang berbagai hal. Apa saja. Mulai dari hal-hal tentang diri saya sendiri, tentang keluarga saya, tentang teman-teman saya, linkungan sekitar saya. Atau mungkin, tentang bangsa. Atau juga, dunia. Seperti ada perdebatan dalam pikiran saya. Perdebatan antara pro dan kontra yang berlangsung begitu lama dan sulit sekali ditentukan pemenangnya. Karena argumen dari kedua belah pihak yang sama-sama kuat. Atau, sama-sama lemah?

Saat ini mungkin yang terlalu mencolok dalam pikiran saya adalah hal tentang negara. Negara saya ini tentunya, Indonesia. Sebelumnya, saya tanya pada Anda yang merupakan sama-sama warga negara Indonesia seperti saya. Pernahkah Anda mengkritik Indonesia? Dari segi apa saja. Entah pemerintah, berbagai lembaga, pihak-pihak swasta, atau rakyat sendiri. Saya yakin tidak ada di antara kalian yang akan menjawab 'belum pernah'. Tetapi, kini saya sedikit ubah pertanyaan saya. Bila Anda mengkritik tentang hal apa saja dalam negara kita, apakah Anda juga melihat hal yang Anda kritik itu dari berbagai sudut pandang? Atau apakah Anda juga menambahkan segala pemikiran tentang masalah-masalah lainnya?

Baik, mungkin kita ambil satu contoh terlebih dahulu. Yang mudah saja, misalnya kita mengkritik tentang pemerintah. Yang pertama kali dibicarakan oleh rakyat pastinya adalah presiden. Biasanya pembicaraannya itu berisi kritikan atas 'ketidakbecusan' pemerintah dalam memajukan RI. Segala-galanya ditumpahkan pada kritikan bagi pemerintah. Contoh yang mudah adalah buruknya lingkungan karena banyak pemukiman kumuh, ribuan pengemis dan gelandangan, dan juga kasus kriminalitas yang tidak ada habisnya. Siapa yang disalahkan? Jawaban sebagian besar orang adalah: pemerintah.

Saya sedang mencoba menyalurkan pendapat saya tanpa memihak siapapun. Saya juga rakyat biasa yang terkadang sok-sokan memberi kritikan bagi berbagai pihak. Walaupun saya bukan orang yang tahu banyak hal. Jujur saya, terkadang hal tentang kritik di atas mengganggu pikiran saya. Yang muncul di benak saya adalah, "negara bukan terdiri hanya dari pemerintah." Dengan uraian, kita sebagai rakyat juga merupakan salah satu faktor terbentuknya negara kita ini. Secara logika, semua faktor dari sesuatu pasti mempengaruhi hal tersebut. Sama seperti sebuah negara. Jika hanya satu faktor yang berperan, apakah bisa?

Sekarang saya lebih memikirkan dan mempertimbangkan berbagai hal sebelum saya mencurahkan pikiran-pikiran saya. Entah itu melalui tulisan atau melalui orang lain. Terkadang saya terlalu terlarut dalam pikiran saya tentang berbagai masalah di Indonesia. Sering kali saya munculkan berbagai argumen baru, kemudian saya tambahkan lagi dengan berbagai argumen yang berlawanan. Ya, seperti yang saya katakan tadi. Seperti ada perdebatan dalam otak saya. Tentunya perlawanan argumen-argumen itu mengulang hal-hal yang baru saja saya kritik.

Sebagai rakyat biasa, saya benar-benar tidak tahu bagaimana cara untuk membantu Indonesia untuk menjadi lebih baik. Saya tidak ingin mendengar Anda berkata bahwa Indonesia adalah bangsa yang tidak punya harapan lagi. Saya tidak ingin melihat Anda berteriak dan berseru bahwa Indonesia negara teroris. Saya tidak ingin mendengar ejekan-ejekan tentang negara Indonesia dari mulut-mulut warga negaranya sendiri. Tidakkah Anda malu? Kalau bukan kita yang berusaha membangkitkan Indonesia, lalu siapa lagi?

Yang saya lakukan sekarang ini mungkin hanya sebatas mengungkapkan pemikiran-pemikiran saya pada beberapa orang, atau menuangkannya dalam karangan argumentasi saya. Kata banyak orang kita harus berani menunjukkan pikiran kita dengan tindakan nyata. Tetapi jika kita telusuri lagi nasehat itu, terlalu sulit untuk mencari hal konkrit yang dapat kita tunjukkan demi pemikiran yang kita anggap baik. Sampai sekarang saya masih bertanya-tanya, bagaimana cara kita dapat membuktikan hal tersebut.

Saya jadi ingat akan suatu diskusi di sekolah saya yang mengundang Jaya Suprana dan Inayah Wahid, putri dari Alm. Gusdur. Saat itu temanya adalah tentang perdamaian. Saya sempat bertanya tentang kebingungan saya atas yang di sebut tindakan konkrit itu. Ambil contoh seperti tadi. Misalnya saya dan kelompok kecil saya yang memiliki berbagai pemikiran yang menurut kami baik, yang isinya menyangkut kritikan kami tentang pemerintah Indonesia. Jika kami diminta untuk menunjukkannya dalam tindakan konkrit, apa tindakan konkrit yang benar-benar tepat? Pemerintah bukanlah lembaga yang dekat dengan rakyat. Di samping itu, mungkin saya dan kelompok kecil saya ini hanyalah 1 banding 1000-sekian orang-orang yang memiliki pemikiran berbeda satu sama lain. Lantas apa yang harus dilakukan?

Saya mendapat jawaban yang singkat, tetapi bisa sedikit menenangkan hati saya. Putri bungsu Alm. Gusdur itu menjawab dengan setengah bertanya, "jika Anda hanyalah satu-satunya orang baik di antara ribuan orang jahat, apakah itu artinya mengubah lingkungan Anda menjadi lebih baik adalah hal yang mustahil?" Saya pun bertanya pada diri saya sendiri, "jika saya ingin mewujudkannya, mengapa saya tidak berbagi tentang pikiran-pikiran saya itu dengan orang lain?" Dengan itu kita dapat berpikir dan berpendapat secara realistis dan objektif. Hanya saja, dalam mewujudkannya dalam tindakan konkrit tidak secepat kita membicarakannya dengan orang lain. Dibutuhkan waktu dan usaha.

Mungkin cukup sampai di sini dulu karangan argumentasi saya ini. Saya ingin mengembangkan gaya menulis saya. Bahasanya buruk. Isinya juga masih terlalu mentah dan berantakan. Komentar, saran, dan kritik dari Anda sangat saya nantikan.

2 comments:

anthrōpos said...

wah bagus Dan, brarti km punya kesadaran dalam partisipasi politik hehehe... kayaknya sih sistem hukum sama pemerintahan di Indonesia perlu di rombak sekaligus di reformasi ulang Dan hehe..

Dania said...

hahaha tapi itu masih mentah banget go aku masih belom bisa nulis semua yang pengen aku ungkapin hahahaha. iya ya go hahaha pusing ah mikirin negara :p