Rindu pembacaan teks proklamasi
Rindu hormat
Rindu jadi paskibra saat SD
Rindu bernyanyi Indonesia Raya
Rindu mengheningkan cipta
Rindu mengenang perjuangan
Rindu berdiri panas-panasan
Rindu mendengarkan amanat pembina upacara
Rindu saja rasanya
2 Mei 2010
Hari Pendidikan Nasional
Saat saya masih di SMP, kami mengadakan upacara bendera juga pada Hari Pendidikan Nasional ini. Sekarang hanya ada penampilan visualisasi. Cukup menarik juga sebenarnya. Tapi ya, rindu upacara bendera saja rasanya.
Yang saya ingin bicarakan bukan hanya mengenai pendidikan formal. Melainkan tentang pendidikan terpenting yang harus ditanamkan pada setiap individu. Yang terpenting bukanlah pendidikan formal. Tetapi pendidikan tentang moral, yang mengajari setiap anggota masyarakat untuk menghargai satu sama lain dan hidup bersosialisasi dengan cara yang baik. Pendidikan yang saya maksud adalah pendidikan yang membina seseorang agar menjadi warga negara yang ideal. Dengan segala kesadaran diri yang muncul, untuk melakukan hal-hal demi mewujudkan keharmonisan antar individu. (Terdengar seperti pelajaran PKn kah? Ya begitulah.)
Pendidikan formal memang merupakan kewajiban bagi seluruh anak bangsa. Belas kasihan sering kita berikan pada mereka yang tidak memiliki biaya untuk sekolah. Tetapi, apa seluruhnya memang benar-benar tidak memiliki biaya? Apa mereka malah menomorbelakangkan pendidikan itu sendiri? Entahlah, itulah yang saya amati. Sebagian dari mereka memang memiliki minat dan niat yang kuat untuk mengejar pendidikan walaupun keadaan ekonomi mereka yang terbatas. Tetapi sebagian dari mereka, hanya mengutamakan 'Tuhan' mereka, yaitu uang.
Saya hanya prihatin, melihat anak-anak Indonesia yang tidak menyadari besarnya peran mereka nanti di masa depan negara kita.
Kata ibu saya, masing-masing manusia di dunia ini hidup sebagai satu individu yang bebas, tidak terikat akan suatu apapun. Jujur, saya tidak setuju dengan pernyataan itu. Mengapa? Karena saya warga negara Indonesia. Saya berdoa, agar Indonesia mampu mendidik anak bangsanya. Saya berdoa agar Indonesia mampu menyeimbangkan pendidikan moral setiap warga negaranya. Ibu saya memang benar, saya hidup sebagai satu individu yang bebas. Tetapi saya juga hidup sebagai satu individu yang memiliki kewarganegaraan Indonesia. Saya pun dimiliki oleh negara saya ini. Ya, negara kita, bagi Anda yang setuju dengan saya.
Selamat Hari Pendidikan Nasional.
Masa depan bangsa menanti.
Hari Pendidikan Nasional
Saat saya masih di SMP, kami mengadakan upacara bendera juga pada Hari Pendidikan Nasional ini. Sekarang hanya ada penampilan visualisasi. Cukup menarik juga sebenarnya. Tapi ya, rindu upacara bendera saja rasanya.
Yang saya ingin bicarakan bukan hanya mengenai pendidikan formal. Melainkan tentang pendidikan terpenting yang harus ditanamkan pada setiap individu. Yang terpenting bukanlah pendidikan formal. Tetapi pendidikan tentang moral, yang mengajari setiap anggota masyarakat untuk menghargai satu sama lain dan hidup bersosialisasi dengan cara yang baik. Pendidikan yang saya maksud adalah pendidikan yang membina seseorang agar menjadi warga negara yang ideal. Dengan segala kesadaran diri yang muncul, untuk melakukan hal-hal demi mewujudkan keharmonisan antar individu. (Terdengar seperti pelajaran PKn kah? Ya begitulah.)
Pendidikan formal memang merupakan kewajiban bagi seluruh anak bangsa. Belas kasihan sering kita berikan pada mereka yang tidak memiliki biaya untuk sekolah. Tetapi, apa seluruhnya memang benar-benar tidak memiliki biaya? Apa mereka malah menomorbelakangkan pendidikan itu sendiri? Entahlah, itulah yang saya amati. Sebagian dari mereka memang memiliki minat dan niat yang kuat untuk mengejar pendidikan walaupun keadaan ekonomi mereka yang terbatas. Tetapi sebagian dari mereka, hanya mengutamakan 'Tuhan' mereka, yaitu uang.
Saya hanya prihatin, melihat anak-anak Indonesia yang tidak menyadari besarnya peran mereka nanti di masa depan negara kita.
Kata ibu saya, masing-masing manusia di dunia ini hidup sebagai satu individu yang bebas, tidak terikat akan suatu apapun. Jujur, saya tidak setuju dengan pernyataan itu. Mengapa? Karena saya warga negara Indonesia. Saya berdoa, agar Indonesia mampu mendidik anak bangsanya. Saya berdoa agar Indonesia mampu menyeimbangkan pendidikan moral setiap warga negaranya. Ibu saya memang benar, saya hidup sebagai satu individu yang bebas. Tetapi saya juga hidup sebagai satu individu yang memiliki kewarganegaraan Indonesia. Saya pun dimiliki oleh negara saya ini. Ya, negara kita, bagi Anda yang setuju dengan saya.
Selamat Hari Pendidikan Nasional.
Masa depan bangsa menanti.
No comments:
Post a Comment