I believe in Newton's Third Law

For every action there is an equal and opposite reaction.
It happens in reality. It really does.

Want to share about your thoughts?
Email me: daniawwrr@yahoo.com :)

Thursday, April 23, 2009

Beri Waktu

Di dalam sebuah kehidupan, selalu ada hal yang bertolak belakang.
Bukan hanya iya dan tidak, bukan hanya hitam dan putih, bukan hanya baik dan jahat.
Bukan hanya cinta dan benci.
Bukan hanya utara dan selatan, bukan hanya barat dan timur.
Bukan hanya wanita dan pria.
Terlalu banyak.
Tidak akan ada orang yang mau membaca blog ini jika isinya hanya kumpulan antonim.
Semuanya terkandung dalam satu kata: pilihan.
Saya tidak akan membahas tentang pilihan hidup dalam blog ini. Apalagi tentang hidup dan mati. Saya hanya ingin menulis tentang sesuatu yang berkaitan dengan hidup.
Maaf, ini tidak penting. Maaf, saya menyita waktu Anda untuk mengunjungi blog saya dan membaca tulisan bodoh ini.
Saya tidak tau harus menulis apa.
Saya ingin bertanya: jika saya memberi Anda pilihan angka dari 1 sampai 10, dan saya akan memberi kesempatan bagi Anda untuk menilai hidup Anda, berapa nilai yang akan Anda pilih? Hanya 1 sampai 10. Saya tunggu jawaban dan alasan Anda di komentar post ini.
Jika saya menjadi Anda, saya akan jawab 8. Bagi saya, nilai 8 adalah nilai yang cukup baik. Tidak sempurna, tidak jelek. Bayangkan, jika ulangan matematika kita mendapat nilai 8, apa itu jelek? Apa itu juga sempurna? Seorang guru menggambar biasanya memberi nilai 8,5 bagi gambar yang terlihat paling bagus. Pernahkah Anda mendapat nilai 10 dalam tugas gambar Anda? Atau teman Anda? Mungkin saya terlalu yakin, tetapi coba saja Anda amati.
Bagi saya, hidup itu seperti tugas menggambar yang diberikan oleh guru kesenian. Ada dua versi dalam pengerjaannya. Umpamakan si A dan si B. Si A dengan yakin langsung menggambar di kertas gambarnya, ia tidak berpikir lama-lama.
Sedangkan si B, ia menghabiskan waktu yang cukup panjang untuk berpikir terlebih dahulu. Setelah itu, barulah ia memulai menggambar.
Dapatkah Anda temukan perbedaannya? Menurut saya, si A akan menemukan berbagai kendala dalam mengerjakannya tugas gambarnya itu. Ia lebih sering menghapus, menggambar, menghapus, menggambar, dan seterusnya. Karena terlalu sering menghapus, kertasnya akan rusak. Bekas pensilnya akan terlihat, apalagi jika ia menekannya dengan keras. Kertasnya kotor, tidak rapi lagi. Akibatnya, ia tidak mendapat nilai maksimal.
Itu hidup si A. Pertama-tama ia dengan yakin mengisi hidupnya dengan berbagai perbuatan, yang mungkin benar atau salah. Yang mungkin baik atau buruk. Kemudian ia mencoba memperbaiki itu semua. Tetapi kadang-kadang, perbaikan itu masih meninggalkan sisa-sisa perbuatan buruk. Yang ia coba hapus, tetapi malah merusaknya. Karena ia menghapusnya dengan ceroboh, tidak hati-hati. Tetapi, ia yakin dalam menjalani hidupnya, ia memiliki kepercayaan diri yang patut diacungkan dua ibu jari.
Sekarang tentang si B. Ia akan belajar terlebih dahulu, dan memikirkan matang-matang tentang tugasnya itu. Ia akan menyiapkannya terlebih dahulu. Kemudian baru mulai mengisi kertasnya itu dengan berbagai garis yang rapi.
Itu hidup si B. Ia akan lebih berhati-hati. Ia tidak akan terlalu sering menghapus. Maka kertasnya tetap rapi. Tetap seperti bentuk semula. Kertasnya tidak akan kotor. Ia memiliki rencana dalam hidup, dan menjalaninya dengan lebih berhati-hati. Bahkan terkadang terlalu berhati-hati.

Saya tidak bisa berpikir lagi. Ini hanya selingan. Hanya ocehan saya yang terkadang membuat si pembaca bosan dan segera menutup window ini.
Terimakasih.

No comments: